Selasa, 16 Maret 2010

Fenomena Pembesaran Kapasitas Mesin


Stroke Up Kalah Kapasitas

Tujuan bore up atau stroke up adalah mengejar sebesar-besarnya kapasitas mesin. Nah, lewat perhitungan matematis, tampak cara bore-up lebih efisien. Sebab, lihat saja rumus kapasitas mesin (V) = 3,14 x L x D2 x 0,25.

Nah, dari situ ketahuan kalau tiap 1 mm kenaikan bore (D) bakal dikuadratkan. Jika itu dibandingkan bore standar tentu hasilnya terasa signifikan. Contoh; Supra X 125 dengan bore standar 52,4 mm dan stroke standar 57,9 mm.

Naikkan bore saja 5 mm, maka kapasitas jadi 149,571 cc. Persentase kenaikan cc mencapai 19,75% dibanding cc standar. Selanjutnya bandingkan dengan naik stroke saja 5 mm, kapasitas menjadi 135,576 cc. Itu berarti kenaikan cc hanya 8,54%. Menang bore-up, kan?

Stroke Up Halal

Tetapi mesti diingat, stroke up bisa jadi cara pintar untuk menaikkan cc. Tetapi ya itu tadi, mekanik si penggarap harus qualified dan teruji. Hasil naik langkah centernya mesti di bawah 0,1 mm. Dan ketika dibutuhkan pergantian conrod alias setang seher, crankshaft tetap bisa center.

Dan kini juga yang sedang ngetrend adalah cara baru naik stroke. Bukan gunakan pin stroke up, bukan juga ganti big end lebih besar lantas dipasang eksentrik.

Trend terbaru adalah mengganti total crankshaft dengan yang memang dari pabrik sudah punya spek stroke lebih panjang. Tentu butuh banyak penyesuaian di kiri-kanan kalter.

Contoh, C70 bisa adopsi crankshaft Crypton hingga Jupiter. Stroke standar 41,4 mm jadi 54 mm. Atau Shogun 110 yang strokenya hanya 48,8 mm diganti Karisma yang 57,9 mm. Atau Jupiter yang sudah 54 mm naik jadi 57,9 mm dengan crankshaft Vega ZR.

Tidak ada komentar: